ILOVECILEGON - Dua tahun ke belakang, medsos kita
diramaikan dengan tagar #generasi90 yang merangkum segala hal yang ditemukan
oleh anak yang lahir dari tahun 1990, mulai dari permainan, tontonan, lagu,
jajanan, (dan sebagainya) yang jarang ditemukan kembali di era 2010.
Nah, bagi anak generasi 90 (dan
pendahulunya), tempat nongkrong asik bersama teman-teman bukanlah di kafe atau
di mall (apalagi di jembatan layang a.k.a. flyover), tetapi di atas pohon atau
di pinggir sungai. Arena bermainnya pun bukan di warnet, rental PS, apalagi di
Timezone, melainkan di sawah, kebun, lapangan, atau di luwung (hutan kecil).
Main sampai magrib, pulang-pulang dinanti dengan pukulan atau sabetan lidi.
Nah, petualang generasi 90 ini pasti
pernah menemui beberapa buah yang kini sangat jarang ditemukan, apalagi dijual
di minimarket. Kadang, mereka sengaja berkumpul sepulang sekolah untuk
melakukan perburuan di sawah, kebun, atau di luwung.
Masih ingat tidak bentuknya kayak
gimana. Ini dia, beberapa buah yang mungkin tidak kita temui lagi di Cilegon.
Kuista
Ukuran buah kuista sebesar kepalan tangan orang dewasa hingga ada yang sebesar kepala bayi. Pohonnya relatif tinggi sehingga memetiknya cukup memakan usaha.
Ukuran buah kuista sebesar kepalan tangan orang dewasa hingga ada yang sebesar kepala bayi. Pohonnya relatif tinggi sehingga memetiknya cukup memakan usaha.
Buah ini memiliki kulit yang keras. Sampai-sampai, membukanya harus
dipukul pakai alu. Atau dibanting di tanah. Saking kerasnya, Pernah, suatu
ketika, di kampung saya, ada anak yang kepalanya tertimpa jatuhan buah kuista sehingga
langsung pingsan di tempat.
Saat masih ranum, dagiungnya berwarna putih. Rasanya masam dan sangat sepet. Cocok untuk dijadikan rujak coel sebagain
pendamping jambu air dan mangga muda.
Sesudah matang, dagingnya berwarna kecoklatan. Rasanya manis-asam. Yang ini
dapat dikonsumsi langsung.
Juwet
Buah juwet (biasa juga disebut duwet atau jamblang), adalah buah sebesar
ibu jari orang dewasa. Bentuknya bulet lonjong melengkung seperti kacang mete. Warnanya
merah-keunguan pekat. Rasanya sangat manis dan asam. Buah ini hanya dapat
dinikmati ketika matang karena, ketika ranum rasanya sangat sepet. Pohon Juwet
memiliki tiunggi dua hingga lima meter. Sehingga cukup mudah diraih menggunakan
galah atau dipetik langsung dengan memanjatnya.
Di kampung saya, juwet matang biasa dikonsumsi dengan dicampur garam
sebagai penawar rasa masam. Sering juga dijadikan campuran dalam es kebo (es
kenyot).
Ciplukan
Ciplukan sebangsa terong. Tapi mirip juga sih dengan tomat. Buahnya kecil
seukuran kacang atom. Buahnya ditutupi kelopak bunganya. Jadi seperti kelambu. Buah
ini terasa manis. Pohonnya hanya setinggi satu meter sehingga buah ini menjadi
sasaran anak-anak yang sedang bermain di sawah atau kebun.
Woni atau Buni
Yang satu ini bentuknya mirip blackberry karena buahnya majemuk. Kemiripan
ini karena woni dan blackberry memang kerabat dekat.Woni berwarna ungu dan warnanya
semakit ketika matang. Warna ini terkadang suka jadi noda ketika menempel pada
kain.
Rasanya jangan ditanya, manis agak asam. Bisa dikonsumsi langsung atau
diaduk seperti rujak bebek.
Ceremai
Kalau sedang masa panen, buahnya sangat melimpah. Masyarakat satu RT
mungkin kebagian rata. Rasanya sangat super duper asam. Biasanya dirujak dengan
garam agar rasanya dapat ditawar. Di lingkunganmu, pohonnya masih ada tidak
yah?
Kecubung
Yang satu ini, biasanya jadi mainan anak-anak nakal. Karena bijinya yang
bikin mabok, tak jarang anak bandel sering mencarinya lalu memasukkannya ke botol
minum anak-anak.
Buah yang memilki kulit tipis berduri ini mengandung senyawa alkaloid
yang dapat membuat orang yang mengonsumsinya mabuk dan berhalusinasi. Jangan coba-coba
yah!
Grenuk
Buah gerenuk berbentuk bulat dan berwarna hijau. Buah yang terakhir ini
masih dianggap buah racun bagi masyarakat Banten. Mungkin, karena rasanya yang
pahit. Namun, ketahuilah, buah ini ternyata memiliki banyak manfaat.
Di Mojokerto, buah ini sampai dijadikan ikon kota loh. Katanya, buah ini
memiliki berbagai manfaat seperti mengobati demam, diare, hipertensi, susah
buang air besar, sampai dapat dijadikan pestisida alami karena dapat mengusir
tikus, dan hama sawah lainnya.
Sayangnya, di Banten, buah ini hanya dimanfaatkan kulit luarnya untuk
gayung atau hiasan.
Nah, buah-buah di atas adalah buah yang sering ditemui anak-anak generasi
90 ke bawah. Kira-kira, sekarang masih ada tidak yah?
Tags:
Pojok